sebut saja " Heriyanto "

" Girilusi jalmo tan keno ing ngino . . ."

Mimpi tidak akan menjadi keyantaan jika kita tetap tertidur . . .

10/28/2010

Jurnal Pendidikan Agama Buddha

Posted by Heriyanto, S. Kom

Penggunaan Teknologi Komputer Dalam Mempengaruhi Kinerja Otak Tengah dan Peranannya dalam Dunia Pendidikan Anak

Jurnal Ilmiah Kampus Sati Sampajanna

Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya
Pendidikan Agama Buddha: Kontribusi dan Tantangan di Masa Depan
Nomor: 003/ JIK/ IX / 2010
ISSN: 2086-8391
Oleh: Heriyanto, S.Kom.


Abstract

The application of computer technology who stimulated for mid brain and whole brain, can give positive contribution for education. By creating frequencies and other brain’s parts to be at a condition that we expected. Frequency and wave from computer technology can influented mid brain’s work to be stimulated and produce good hormones for humans body.

By using certain Frequency which can stimulated gland to produce some hormones that we expected. Binaural Beat Frequency can interfered and stimulated brain’s wave to enter or make an expected situation of wave. By modulated Endorphin hormone with train the brain wave Alpha and Theta. Dophamine Hormone who produced by the mid brain can be stimulated with Binaural Beats frequency.

Music has rthym and beats, those are can be produce by computer technology. Music has influenced for brain’s work, good audio or music is a good stimulator for brain’s work. Then music gives some effects for brain’s work and human’s brain progress.

We can stimulated mid brain to give good effect for education. Frequency which produced with stimulated the brain’s wave to be a condition at Alpha and Theta wave. Endorphin can make us more energetic, otherwise substance or Endorphin hormone can raise learning will and memorize and it makes good contribution in education. Learning and memorize will be more easier to do if we have more Endorphin in brain. A balance Endorphin will bring a better memorized for children, and it makes them more easier to save and adsorb knowledge. Music can give stimulation for their progress with cognitive and EQ. Classical music produce Alpha wave which can make relax and stimulates brain’s neuron network in limbic system, it’s a part in memorized and perception, emotional control, mind control. Those things can control the emotion, problem solving, language, creativity, and other cognitive processes. We can see that application of computer technology can give support, and good effect for education.

Stimulasi Audio dalam Peningkatan Pendidikan Anak

Dengan stimulasi audio yang frekuensinya disesuaikan dan dibentuk untuk mencapai kondisi gelombang-gelombang otak yang diinginkan, maka akan dapat dengan mudah mencapai kondisi gelombang otak yang diinginkan. Dalam hal ini kemajuan teknologi komputer dan sistem audio sangat mendukung untuk menghasilkan frekuensi-frekuensi dan gelombang tingkat tinggi untuk menstimulasi otak agar mencapai kondisi gelombang (brainwave) yang diinginkan. Kita ambil contoh, untuk menstimulasi dengan gelombang, maka menggunakan alat penghasil suara seperti sistem audio dan komputer untuk memutar dan mengolah data audio tersebut, sehingga pengeluaran (output) suara bisa sesuai dengan standar frekuensi yang diinginkan, tentunya dengan frekuensi yang sesuai, otak akan terpengaruh akibat proses pendengaran frekuensi atau gelombang tersebut. Dengan tercapainya kondisi gelombang otak dan aktivitas mental melalui stimulasi audio yang didukung dengan kemajuan teknologi komputer serta bidang ilmu pendukung lainnya, hal tersebut memberikan kontribusi positif, seperti; meningkatkan kecerdasan, belajar cepat, meditasi, mengobati dan meningkatkan kesehatan bagi anak yang menderita ADHD, ADD atau Autis, susah tidur dan lainnya.

1. Frekuensi dan Gelombang Otak terhadap Pembelajaran

Jill Ammon-Wexler mengatakan bahwa endorfin (Endorphin) yaitu bahan biokimia alami yang dihasilkan otak pada saat sedang melakukan olahraga, dapat membuat kita bersemangat. Selain itu zat endorfin (Endorphin) juga dapat dihasilkan ketika kondisi gelombang otak berada pada gelombang Alpha atau Theta. Juga meningkatkan kemampuan belajar dan daya ingat, yang tentunya kemampuan daya ingat tersebut sangat memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan. Semakin tinggi konsentarsi terhadap suatu hal, maka akan semakin mudah untuk mengingat terhadap hal-hal tersebut. Tentunya konsentrasi yang tinggi dan kemampuan mengingat sangat dibutuhkan dalam proses belajar dan pembelajaran dalam dunia pendidikan.
Para ilmuan percaya bahwa bagian otak yang menghasilkan endorfin (Endorphin) berada pada area yang sama yang terlibat dalam proses belajar dan mengingat. Hasil penelitian di North Western University membuktikan bahwa ketika seorang sedang mempelajari sesuatu, otak “memberikan hadiah“ pada dirinya dengan hormon menghasilkan hormon endorfin. Hal ini diyakini sebagai penyebab mengapa hal-hal baru lebih gampang diingat dan diulang kembali, yang tentunya dikarenakan endorfin yang dihasilkan. Dengan kata lain belajar dan mengingat akan sangat mudah dilakukan apabila banyak endorfin dalam otak, suatu kondisi yang dapat terjadi apabila otak berada pada gelombang Alpha atau Theta. Lebih lanjut dengan tingkat hormon endorfin yang seimbang akan membawa perubahan terhadap daya ingat anak, sehingga hal-hal baru akan sangat mudah disimpan dan diserap untuk menambah pengetahuan terhadap diri anak. Semakin banyak mengingat, akan sangat membantu dalam proses pembelajaran dalam dunia pendidikan.

Pada tahun 1970 penelitian terhadap gelombang otak Alpha memberikan peningkatan pada kemampuan belajar. Gelombang otak Alpha memungkinkan siswa untuk menyerap informasi lebih banyak dalam rentang atau jangka waktu yang lebih panjang (Harris, 2002). Karena konsentrasi tinggi terhadap sesuatu, tentunya akan semakin fokus, dan ketika kita berkonsentrasi, atau fokus pada suatu hal, maka proses mengingat akan semakin mudah. Hal ini yang menjadi dasar mengapa informasi dapat diserap lebih banyak dan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama. Menyerap informasi yang semakin banyak akan memperkaya hal-hal baru mengenai pengetahuan. Tujuan dari pendidikan dan pembelajaran adalah proses menyerap informasi dan pembelajaran serta mengingatnya, sehingga ini menjadi bekal untuk menghadapi masa depan dan hidup bermasyarakat yang semakin maju dan berkembang.

Dengan gelombang otak Alpha dan Theta sangat baik untuk rileksasi. Ketika kita rileks secara mental, maka seluruh badan juga rileks. Hal ini akan meningkatkan volume darah dan oksigen ke otak yang menyebabkan diri kita menjadi lebih peka dan perhatian, serta konsentrasi tinggi yang sangat kita butuhkan dalam proses pembelajaran dalam pendidikan. Selain itu juga mampu menciptakan perasaan semangat dan bahagia. Rasa semangat dan bahagia akan menghilangkan gangguan emosi berupa kecemasan, sehingga kemampuan fokus dan memprioritaskan terhadap suatu hal akan semakin meningkat.


2. Musik Terhadap Kecerdasan

Penelitian menunjukkan bahwa musik dapat memberikan rangsangan-rangsangan atau stimulasi yang kaya untuk segala aspek perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional (EQ). Roger Sperry (1992) dalam Siegel (1999) penemu teori neuron mengatakan bahwa “neuron baru akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan musik sehingga neuron yang terpisah-pisah itu bertautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak“, sehingga terjadi pertautan antara neuron otak kanan dan otak kiri itu. Tetapi dalam hal ini pertautan terjadi dalam proses yang bertahap serta melibatkan fungsi dari organ-organ otak lainnya, seperti Corpus Callosum dan fungsi serta bagian otak lainnya yang mendukung terhadap proses tersebut.

Otak kiri dan kanan berhubungan langsung dengan batang otak (Corpus Callosum), yang merupakan penghubung atau jalur yang menghubungkan otak kiri dan kanan. Serta tak ditinggalkan fungsi otak tengah yang merupakan pembentuk neuron serta berhubungan langsung dengan batang otak (Corpus Callosum) bagian atas. Siegel (1999) mengatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang Alpha yang menenangkan yang dapat merangsang Sistem Limbik jaringan neuron otak. Sistem Limbik merupakan bagian emosional otak. Sistem ini meliputi Hipokampus (berperan dalam ingatan dan penafsiran persepsi), Amigdala (pusat pengendalian emosi), dan Korteks (bagian berpikir otak dan berfungsi mengendalikan emosi melalui pemecahan masalah, bahasa, daya cipta, dan proses kognitif lainnya). Sistem Limbik dan Korteks saling berhubungan, dan interaksi-interaksi yang disebabkan rangsangan bunyi musik akan menentukan kecerdasan emosional.

Dalam buku “Efek Mozart” menyebutkan musik Barok (Bach, Handel dan Vivaldi) dapat menciptakan suasana yang merangsang pikiran dalam belajar. Musik klasik (Haydn dan Mozart) mampu memperbaiki konsentrasi ingatan dan persepsi spasial. Masih banyak lagi jenis-jenis musik lain mulai dari Jazz, New Age, Latin, Pop, lagu-lagu, Gregorian bahkan Gamelan yang dapat mempertajam pikiran dan meningkatkan kreativitas dengan gelombang tingkat tinggi yang dihasilkan (Campbell, 2001).

Sebuah lembaga penelitian tentang perkembangan otak di Jepang mengadakan riset tentang pengaruh gelombang suara supersonik terhadap perkembangan otak. Gelombang suara supersonik adalah suara yang tidak dapat dideteksi atau didengar oleh telinga kita tanpa bantuan alat khusus. Ternyata gelombang suara supersonik mampu menstimulasi peningkatan produksi beberapa hormon penting di otak yang mana sangat baik untuk perkembangan otak, dan ternyata Gamelan (Gamelan Jawa dan Gamelan Bali) banyak sekali menghasilkan gelombang supersonik.

Kemampuan belajar dapat dioptimalkan melalui stimulasi dengan memperdengarkan musik klasik. Ritme, melodi, dan harmoni dari musik klasik merupakan stimulasi untuk meningkatkan kemampuan belajar anak. Melalui musik klasik anak mudah menangkap hubungan antara waktu, jarak, dan urutan (rangkaian) yang merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk kecakapan dalam logika berpikir, matematika, dan penyelesaian masalah (Gallahue, 1998).

Musik berhasil merangsang pola pikir dan menjadi jembatan bagi pemikiran-pemikiran yang lebih kompleks. Didukung pula oleh Martin Gardiner (1996) dalam Goleman (1995) dari hasil penelitiannya mengatakan seni dan musik dapat membuat para siswa lebih pintar, musik dapat membantu otak berfokus pada hal lain yang dipelajari. Jadi, ada hubungan logis antara musik dan matematika, karena keduanya menyangkut skala yang naik turun, yaitu ketukan dalam musik dan angka dalam matematika. Ketika kita mengetahui kontribusi musik yang menstimulasi otak dan memberikan dampak positif terhadap pendidikan, maka pendidikan kesenian yang menyertakan musik penting untuk diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) agar peserta didik sejak dini memperoleh stimulasi yang seimbang antara belahan otak kiri dan belahan otak kanannya. Bila mereka mampu menggunakan fungsi kedua belahan otaknya secara seimbang, maka apabila mereka dewasa akan menjadi manusia yang berpikir logis dan intutif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur, dan perasaan yang lebik peka (Daryono Sutoyo, 1981).

0 comments:

Post a Comment




"Ing Ngarso Sung Tulodo", "Ing Madya Mangun Karso", "Tut Wuri Handayani"