sebut saja " Heriyanto "

" Girilusi jalmo tan keno ing ngino . . ."

Mimpi tidak akan menjadi keyantaan jika kita tetap tertidur . . .

10/14/2015

Gerubug, 6 Januari 1986

Posted by Heriyanto, S. Kom

Gerubug adalah sebuah perkampungan yang terletak di desa Bojong Nangka, Kec Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Lokasi kampung kurang lebih 5 Km dari Tangerang Kota. Di kampung tersebut, terdapat lokasi yang bermukim beberapa kepala keluarga keturunan Tionghoa, dalam bahasa warga setempat biasa disebut dengan sebutan Cina Benteng. Cina Benteng adalah sebutan yang dilontarkan warga setempat bagi warga keturunan yang telah lama berabad-abad menetap, telah berbaur dan menjadi penduduk asli daerah Tangerang.

Di kampung kecil inilah, pada tanggal 6 bulan Januari 1986, lahir seorang anak laki-laki dengan karakter biasa seperti anak-anak lain kebanyakan, sebut saja dia Heriyanto. Dibesarkan dari keluarga sederhana, dengan ayah bernama Lim It Tiong dan Ibunya bernama Gow Suin Nio. Anak kedua dari tiga bersaudara, satu kakak perempuan dan satu adik laki-laki. Kehidupan masa kecil dilalui dengan gembira, dijalani selalu bersama keluarga. Keyakinan terhadap Dharma Sang Buddha yang melandasi keyakinan keluarga, dan itu pula yang menjadikan dirinya seorang penganut Ajaran Buddha.

Menempuh pendidikan pertama disebuah Taman Kanak-kanak Bhayangkara, yang letaknya tidak berjauhan dengan Sekolah Dasar Strada Yos Sudarso tempat ia mendapat pendidikan dasar. Sekolah Menengah Pertama dilanjutkan dibilangan Legok Tangerang, yaitu pada SLTP PGRI 184 Legok, kemudian melanjutkan kejenjang tingkat atas pada SMA Perguruan Buddhi Tangerang. Dengan minat pada dunia komputerisasi yang semakin maju dan berkembang , beliau menjalani kuliah pada Fakultas Teknologi Informasi, Jurusan Teknik Informatika Universitas Budi Luhur. Kini dirinya aktif sebagai mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Komputer pada Universitas Budi Luhur dimana ia mendapatkan gelar sarjana terdahulu.




"Ing Ngarso Sung Tulodo", "Ing Madya Mangun Karso", "Tut Wuri Handayani"